Catatan kegiatan Kemping
Rohani Penguatan Kapasitas OMK Paroki Witihama,di Stasi Regong, Desa Bao Bage,
Paroki Witihama II. Tanggal 15 – 17 Juni 2018
OMK merupakan wadah
kreatifitas, pengembangan, pengkaderan generasi muda. OMK adalah orang-orang
muda yang sedang bertumbuh dan berkembang, pada pundaknya tertitip harapan
sebagai generasi penerus sekaligus sebagai agen pembaharu. Didalam diri OMK ada
potensi luar biasa sebagai agen perubahan.
Sebagai agen perubahan,
OMK harus diberi ruang untuk menyalurkan dan mengaktualisasikan bakat serta
kemampuannya sebagai bentuk partisipasinya dalam pembangunan bangsa ini. OMK
juga harus diberi ruang untuk mendalami dan mengembangkan imannya serta
merealisasikan dalam kehidupan bermasyarkat dan menggereja. Selain
memberikan ruang gerak, OMK juga membutuhkan pendampingan secara berkelanjutan
dari berbagai elemen.
Kegiatan Kemping Rohani
Penguatan Kapasitas OMK Paroki Witihama tanggal 15 – 17 Juni 2018, dengan Tema
OMK, Merawat Kebhinekaan dengan Sikap Kreatif, Inovativ dan Mandiri, merupakan
ruang dimana OMK berkreasi, memperoleh pembinaan iman, pengetahuan dan
keterampilan.
Hari kedua kegiatan
kemping rohani, diisi dengan pelatihan-pelatihan dan penguatan iman OMK.
Kegiatan pelatihan adalah latihan kewirausahaan dan Latihan Dasar Kepemimpinan.
Latihan kewirausahaan
dibawakan oleh saudara Ahmad Boro Tura. Beliau adalah salah satu anak muda
Lewotanah Witihama, yang menggeluti dunia sorgum. Pada kesempatan ini beliau
mengajak peserta untuk berinovasi memanfaatkan lahan kosong dengan menanam
sorgum.
Materi latihan dasar
kepemimpinan dibawakan oleh saudara Maksimus Masan Kian, Bpk. Januarius Jawa
Bala dan Bung Sila. Ketiga pemateri ini, memberi warna dan isi tersendiri bagi
OMK.
Maksimus Masan Kian
(Ketua Agupena Flores Timur) dalam materinya tentang Kepemimpinan dan Manajemen
Organisasi mengajak dan memotivasi peserta untuk berani tampil didepan serta
selalu terlibat dalam keorganisasian baik di sekolah, gereja maupun masyarakat.
Selanjutnya bpk. Januarius Jawa Bala (Anggota DPRD Kab. Flores Timur) membawakan materi tentang etika persidangan. Beliau berbagi tips dan teknik dalam mengikuti dan memimpin persidangan.
Selanjutnya bpk. Januarius Jawa Bala (Anggota DPRD Kab. Flores Timur) membawakan materi tentang etika persidangan. Beliau berbagi tips dan teknik dalam mengikuti dan memimpin persidangan.
Materi Latihan
Kepemimpinan ditutup oleh Bung Sila. Pria yang menjalankan misi Pancasila Sakti
mengelilingi Indonesia ini, membakar semangat peserta dengan teknik/seni
mengatasi masalah. Beliau mendorong OMK untuk melakukan segala sesuatu dengan
tulus dan ikhlas hati. seperti yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 yang
menyatakan bahwa “atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, dan dengan
didorongkan oleh keinginan luhur, maka rintangan apapun dapat dihadapi.
Bung Sila juga
mensheringkan pengalaman perjuangannya dalam menjalankan karya kemanusiaannya
di seluruh Nusantara. Semua peserta nampak mengikuti dan mendengar dengan
serius pengalaman suka duka perjuangannya. Yang menarik ibu-ibu PKK yang sedang
membantu didapur pun datang mendengarkan dengan seksama setiap pembicaraan Bung
Sila. “Sebagai orang Katolik, Bung Sila telah menunjukan dan membuktikan kepada
kami teladan dan semangat hidup Kristiani”. Kata salah seorang peserta kemping.
Selain materi latihan
kepemimpinan dan kewirausahaan, OMK juga mendapat peneguhan dan penguatan iman
yang dibawakan oleh Romo Ben Belawa, Pr. Saat ini kehidupan rohani OMK
didalam era secular menimbulkan masalah tertentu yang merupakan tantangan bagi
perjalanan rohani OMK.
Romo Ben mengajak OMK
untuk menjaga, memelihara, mengembangkan & menghayati hidup dengan penuh
syukur karena dari Allahlah hidup manusia bersumber dan kepada Dia hidup ini
tertuju.
Untuk memperkuat kehidupan rohani didalam era secular ini, maka OMK perlu memperkuat pilihan untuk tetap mempertahankan Tuhan serta dibutuhkan komitmen untuk tetap setia bersama Tuhan dalam menjalani kehidupan OMK.
Untuk memperkuat kehidupan rohani didalam era secular ini, maka OMK perlu memperkuat pilihan untuk tetap mempertahankan Tuhan serta dibutuhkan komitmen untuk tetap setia bersama Tuhan dalam menjalani kehidupan OMK.
Romo Ben mendorong OMK
untuk keluar dari zona nyaman kehidupan, menghilangkan sikap pesimis dan putus
asa, karena untuk menjadi OMK yang berkualitas dibutuhkan semangat dan komitmen,
berani mengambil resiko untuk tetap setia berada dijalan Tuhan. Selalu berpikir
positif dan selalu optimis, karena tidak ada jalan buntu bagi OMK yang bersikap
optimis.
Teruslah berbenah OMK
Paroki Witihama! Semoga ruang yang tercipta ini menjadi wadah bagi OMK untuk
meningkatkan kualitas diri sebagai Orang Muda Katolik sejati. (teks: Eman Ola
Masan Lamablawa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar